Bahasa TioCiu 潮州

Pengejaan (pheng1-im1 )

Kalau dalam bahasa Mandarin ada yang namanya pinyin, dalam bahasa Tio7 Ciu1 (潮州) pun ada yang namanya pheng1-im1 . Sederhananya, pheng-im adalah sistem penulisan bahasa Tionghoa dengan alfabet, kadang disebut juga sebagai romanisasi bahasa Tionghoa. Cara penulisan ini sangat berguna untuk membaca tanpa harus mengenal karakter kanji.

Dalam bahasa TioCiu pun ada beberapa sistem penulisan pheng-im, misalnya sistem GuangDong Peng-Im, Tio-Lo, Gaginang, dsb. Perbandingan sistem pheng-im ini tidak akan dibahas di sini, mungkin topik itu bisa dibahas di kesempatan lain.

Berhubung bahasa Indonesia adalah bahasa yang cukup phonetic, alias cara pengucapan sesuai dengan cara penulisan, maka cara pengejaan Indonesia dengan sedikit modifikasi akan digunakan di artikel ini untuk mengilustrasikan pheng-im.

Bunyi é dan e

Dalam bahasa Indonesia, huruf 'e' mempunyai 2 cara pelafalan. Di sini kita akan meminjam sistem pheng-im Gaginang untuk membedakan 2 bunyi ini, yaitu:

  • e (atau é yang lebih susah diketik), untuk bunyi e dalam kata sepeda, meja, café
  • eu , untuk bunyi e dalam kata sepeda, entah, mengapa

Berikut contoh penggunaannya dalam TioCiu:

  • he5 - udang
  • heu5 - ikan

Tanda Nada

Sama seperti bahasa Mandarin, bahasa TioCiu juga memiliki banyak nada. Dalam penulisan pheng-im, biasa di ujung setiap suku-kata akan dibubuhi angka untuk menandakan nada kata tersebut. Misalnya, khou2 (pahit), tiam5(7)-tiam5 (manis). Topik nada ini cukup luas dan akan dibahas dengan lebih mendalam di artikel khusus nada.

Suara Nasal / Hidung / Sengau (phiⁿ7-siaⁿ1 )

Bahasa Tiociu juga ada suara nasal, alias suara hidung atau konsonan sengau (phiⁿ7-siaⁿ1 ). Sistem pheng-im di kamus Fielde menggunakan karakter superscript ⁿ untuk mewakili suara nasal, tetapi di sini kita akan menggantikannya dengan simbol caret ^ supaya lebih mudah diketik.

Jadi, apa itu nasal? Suara ini adalah suara yang direalisasikan melalui rongga hidung, sehingga bunyinya terdengar sengau. Berikut contoh berbandingan suara biasa dan suara nasal.

Suara BiasaArtiSuara nasalArti
i5 tante, saudara perempuan dari pihak ibui^5 bulat, bundar
ua2 sayaua^2 mangkuk
sia1 miringsia^1 bunyi, suara
sua1 pasirsua^1 gunung
ka1 mengguntingka^1 jeruk
pe5 merangkakpe^5 rata
pi2 membandingkanpi^2 pipih, penyek
hi3 film, acara tvhi^3 memercik (air)
hi^6 telinga
hng6 jauh

Kata yang berakhiran -m, -n atau -ng juga otomatis dianggap sebagai suara nasal. Misalnya

  • hiam1 (pedas)
  • siam2 (menghindar)
  • hin5 (pusing)
  • leng5 (naga)
  • seung1 (asam)
  • peung7 (nasi)

Berdasarkan pengamatan saya, karena bahasa indonesia tidak memiliki konsep suara sengau, hal ini menyebabkan banyak penutur TioCiu-Indonesia tidak menyadari bahwa ada banyak kosakata TioCiu yang sebenarnya berbunyi sengau. Akibatnya lama kelamaan kita terbiasa mengucapkan banyak kosakata TioCiu tanpa sengau.

Akhiran konsonan / stop (-p, -k, -t, -h)

Bahasa Mandarin tidak memiliki kata yang berakhiran stop, tetapi dalam bahasa TioCiu ada banyak kata yang berakhiran seperti ini. Contoh untuk akhiran stop -p dan -t:

  • kiap8 (jepit)
  • cap8 (angka sepuluh)
  • chit4 (angka tujuh)
  • poit4 (angka delapan)

Untuk akhiran stop -k dan -h akan agak susah dibedakan oleh penutur bahasa Indonesia karena -h ini berbeda dalam pemahaman pada umumnya. Dalam beberapa sistem pheng-im TioCiu, akhiran stop -k adalah stop velar, dan akhiran stop -h adalah stop glotal. Masalahnya, kedua jenis stop velar dan glotal diwakili oleh -k dalam bahasa Indonesia, sehingga kedua jenis stop ini sering tertukar-tukar dan susah dibedakan pengucapannya. Yang umumnya terjadi pada penutur TioCiu-Indonesia adalah kedua jenis stop ini akhirnya menyatu menjadi satu jenis suara.

Penjelasan lebih detail mengenai kedua jenis stop ini bisa dibaca di Wikipedia.

stop velar - https://id.wikipedia.org/wiki/Konsonan_letup_langit-langit_belakang_nirsuara
stop glotal - https://id.wikipedia.org/wiki/Konsonan_letup_celah-suara

Berikut contoh perbandingan -k dan -h dalam bahasa TioCiu.

Akhiran -kArtiAkhiran -hArti
ak4 jahat, kejamah4 bebek
tak8 racuntah8 injak
kak4 sudutkah4 cocok, pas
thak8 membacathah8 menumpuk, tumpukan
pek4 mendesak, memberi tekananpeh4 - ratus, seratus, ratusan
- paman, saudara laki-laki dari pihak ayah
- mengupas
- mendaki

Karakteristik unik khusus TioCiu Khuntien/Pontianak

Penutur bahasa TioCiu dari daerah maupun negara lain pada umumnya tidak mempunyai kata berakhiran -n dan -t lagi. Biasanya kata yang berakhirnya -n sudah berubah menjadi -ng, dan -t menjadi -k/-h. Tetapi penutur bahasa Tiociu dari Pontianak masih mempunyai akhiran -n dan -t. Berikut contoh perbandingannya.

TioCiu PontianakTioCiu UmumnyaArti
chit4 chik4 angka tujuh
ut8 uk8 tidur
man3 mang3 lambat
chien2 chiang2 dangkal

Nada

Seperti bahasa Tionghoa pada umumnya, bahasa TioCiu juga termasuk bahasa nada (bahasa tonal), di mana suatu kata dengan nada berbeda memiliki makna yang sangat berbeda. Kalau dalam bahasa Mandarin ada 4 nada, maka bahasa TioCiu ada 8 nada.

NadaTekstur NadaContoh kata dan arti
1datar menengah / netral- to1 (pisau)
- kau1 (kait)
- ke1 (keluarga)
- theung1 (sup, kuah)
- ceng1 (cangkir)
2jatuh/menurun, seperti nada 4 dalam mandarin- to2 (pendek)
- kau2 (anjing)
- ke2 (palsu)
- tiam2 (titik)
- ceng2 (bengkak)
3melengkung turun naik, seperti nada 3 dalam mandarin. Nada ini sering dikelirukan dengan nada 7- to3 (tuang)
- kau3 (sampai, cukup)
- ke3 (harga)
- chai3 (sayur)
- ceng3 (tanam, menanam)
4akhiran stop rendah, selalu berakhiran -k, -h, -p, -t- tok4 (potong)
- sek4 (warna)
- hueh4 (darah)
- chit4 (angka tujuh)
- peh4 (ratus, seratus)
5datar tinggi, seperti nada 1 dalam mandarin- kau5 (monyet)
- theung5 (gula)
- tiam5 (manis)
- me5 (malam)
- lau5 (tingkat / lantai bangunan)
6naik, seperti nada 2 dalam mandarin- to6 (ada, berada)
- kau6 (tebal)
- ke6 (rendah)
- lau6 (tua)
- ngou6 (angka lima)
7datar rendah- to7 (kantong)
- lau7 (bocor)
- seu7 (masalah)
- me7 (memarahi)
- peung7 (nasi)
8akhiran stop tinggi, selalu berakhiran -k, -h, -p, -t- lak8 (angka enam)
- cap8 (angka sepuluh)
- sek8 (matang, masak)
- cek8 (angka satu)
- peh8 (warna putih)

Berikut ilustrasi nada-nada dalam bahasa TioCiu, di mana axis-x adalah durasi/waktu, dan axis-y adalah tinggi-rendah nada.

Nada TioCiu

Untuk membantu penghafalan nada-nada ini, mungkin akan lebih mudah kalau nada-nada ini dikelompokkan berdasarkan tekstur nada. Misalnya:

  • Nada datar:
    • 7 - rendah
    • 1 - menengah
    • 5 - tinggi
  • Nada bertekstur:
    • 2 - jatuh / menurun
    • 6 - naik
  • Nada stop
    • 4 - rendah
    • 8 - tinggi

Yang agak spesial adalah nada 3. Secara teknis nada 3 sebenarnya adalah nada bertekstur juga, tetapi seringkali nada ini diucapkan seperti nada 7 (datar rendah). Ada satu cara untuk mengetahui apakah suatu kata bernada 3 atau 7, yaitu dengan memperhatikan sandhi nada, di mana kata bernada 3 mengalami perubahan dan kata bernada 7 tidak mengalami perubahan.

Sandhi Nada

Sandhi nada adalah sebuah fenomena dalam ilmu linguistik pada bahasa-bahasa bernada di mana nada sebuah vokal pada suatu tempat dipengaruhi oleh nada vokal di dekatnya. --- sumber: Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Sandhi_nada)

Sederhananya, sandhi nada adalah perubahan nada. Dalam bahasa Mandarin, hanya ada 1 nada yang mengalami perubahan sandhi nada, yaitu nada ke-3. Sedangkan dalam bahasa TioCiu, semua nada mengalami perubahan sandhi nada, kecuali nada 1 dan 7.

Setiap kata dalam bahasa TioCiu memiliki 2 bentuk nada, yaitu nada dasar, dan nada terubah (sandhi). Perubahan sandhi nada biasanya terjadi pada suatu kata sebelum kata selanjutnya. Misalnya, untuk 2 kata yang berpasangan, maka:

  • kata pertama akan mengalami perubahan sandhi nada, dan
  • kata kedua akan tetap menggunakan nada dasar

Berikut contoh kata yang diulang dan mengalami perubahan sandhi nada.

Nada DasarNada terubah (Sandhi)Contoh
11 (tidak berubah)- seung1-seung1 (asam)
- ta^1-ta^1 (kering)
26- to2(6)-to2 (pendek)
- khou2(6)-khou2 (pahit)
32- soi3(2)-soi3 (kecil)
- man3(2)-man3 (lambat)
48- hip4(8)-hip4 (pengap)
- nap4(8)-nap4 (lembek)
57- tiam5(7)-tiam5 (manis)
- kiam5(7)-kiam5 (asin)
67- kau6(7)-kau6 (tebal)
- tang6(7)-tang6 (berat)
77 (tidak berubah)- tua7 tua7 (besar)
- coi7-coi7 (banyak)
84- poh8(4)-poh8 (tipis)
- juah8(4)-juah8 (panas)

Sandhi nada bisa terjadi pada gabungan kata apa saja, misalnya:

  • ciah8 (makan) + peung7 (nasi) = ciah8(4)-peung7 (memakan nasi)
  • ceng3 (tanam) + chai3 (sayur) = ceng3(2)-chai3 (menanam sayur)
  • jit8 (hari) + thau5 (kepala) = jit8(4)-thau5 (matahari)

Berikut ilustrasi perubahan sandhi.

Nada Sandhi

Sebagai cacatan tambahan, terkadang perubahan sandhi nada tergantung pada aksen TioCiu seseorang. Misalnya dalam aksen TioCiu Pontianak, biasanya nada dasar 2 berubah menjadi nada 1 (bukan 6).